REGIONALISME KRITIS PADA DESAIN HOTEL DI BALI (Studi Kasus Villa Alila Uluwatu, Hotel Bulgari, Hotel Amankila)
Abstract
Saat ini, dapat dilihat bahwa peningkatan kunjungan pariwisata yang siginfikan diBali selama satu tahun terakhir berbanding lurus dengan peningkatan industri perhotelan. Masuknya wisatawan mancanegara ke Bali tentunya diikuti dengan pengaruh globalisasi yang mereka bawa. Sayangnya pengaruh globalisasi dapat memengaruhi nilai-nilai vernakular dari bangunan Bali, yang menyebabkan terjadinya degradasi budaya pada hotel-hotel yang sedang dibangun. Hal ini dapat diatasi dengan dibangunnya kembali kesadaran para arsitek untuk menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal yang terkandung dalam suatu bangunan, khususnya hotel untuk melestarikan kebudayaan bali sekaligus
memperkenalkan budaya lokal pada wisatawan. Hal ini dapat dilakukan dengan Prinsip regionalisme kritis, yang dimaksudkan untuk menjembatani hal-hal yang berbau budaya lokal dan juga hal-hal yang
bersifat modern. Metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dipilih dalam penelitian kali ini karena membahas tentang fenomena penerapan regionalisme kritis pada hotel-hotel yang terdapat di
Bali. Pendekatan regioalisme kritis diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran akan arsitektur tradisional namun dengan sudut pandang modern yang dapat beradaptasi seiring
perkembangan zaman. Berdasarkan penelitian yang didasarkan teori regionalisme kritis, Alila Villa Uluwatu, Hotel Bulgari, dan Hotel Amankila telah menerapkan konsep regionalisme kritis yang didasarkan pada aspek topografi, cahaya, dan juga material.
Kata Kunci : Regionalisme kritis, arsitektur Bali, Hotel, Bali
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36766/aij.v4i1.100
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
ISSN : 2549-080X
E-ISSN : 2807-4017