PENERAPAN PRINSIP WALK, CYCLE, DAN CONNECT PADA KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DENGAN PENDEKATAN STUDI KASUS: KAWASAN MANGGA DUA, JAKARTA UTARA

Abstract

Kawasan Mangga Dua merupakan area komersial dan mixed used development yang berlokasi di Jl. Gunung Sahari Raya No. 1, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Kawasan ini mempunyai lokasi yang strategis karena berada di sentra perdagangan Mangga Dua, dan hanya 10 menit dari kawasan Kota dan Ancol. Kawasan ini juga mudah diakses karena dekat dengan moda transportasi umum seperti bus Trans Jakarta sehingga sangat cocok jika menjadi area Transit Oriented Development (TOD). Aktivitas masyarakat di Kawasan Mangga Dua tergolong lumayan aktif, namun sayangnya standar TOD belum maksimal diterapkan. TOD adalah urban development yang memaksimalkan berbagai macam fungsi dalam jangkauan pejalan kaki. Tujuannya adalah untuk menjamin hak semua orang dalam mengakses kota. Standar TOD mempunyai 3 kategori penilaian, yaitu: Gold Standard, Silver Standard, dan Bronze Standard. Detail penilaian tersebut berdasarkan dari 8 prinsip utama yang meliputi berjalan kaki, bersepeda, menghubungkan, angkutan umum, pembauran, memadatkan, merapatkan, dan beralih. Penulis menganalisis prinsip TOD tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan Kawasan Mangga Dua dengan mengaitkan dengan beberapa preseden, terutama di negara Singapura sebagai inspirasi untuk memberikan solusi dari masalah yang ada sehingga Kawasan Mangga Dua dapat lebih ditingkatkan dan memenuhi standar TOD, terutama pada prinsip berjalan kaki, bersepeda, dan menghubungkan. TOD di Kawasan Mangga Dua diharapkan dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat, serta berdampak positif bagi kehidupan masyarakat di Jakarta Utara.

Kata kunci:  prinsip walk TOD, prinsip cycle TOD, standar TOD, Mangga Dua