IMPLEMENTASI SIMBOLISME DARI GERAKAN TAJDID PADA ARSITEKTUR MASJID AT-TANWIR DI KANTOR PP MUHAMMADIYAH JAKARTA

Abstract

Simbolisme adalah salah satu modus desain dari arsitektur posmodern, di mana desain elemen arsitektural menjadi representasi dari suatu pernyataan arsitek atau pemilik bangunan, termasuk pada bangunan masjid. Salah satu cabang aliran arsitektur posmodern menurut Charles Jencks adalah ekologi posmodern, di mana konsep arsitektur ramah lingkungan pun menjadi konsep desain simbolik dari arsitektur masjid. Selepas dari era masjid Pancasila yang kemudian menjadi ciri dari arsitektur masjid di Indonesia pada masa Orde Baru, maka desain masjid di Indonesia berkembang dengan konsep dan desain arsitektur yang beragam. Makalah ini membahas bagaimana proses dialektika antara simbolisme dalam arsitektur dengan gerakan tajdid sebagai identitas spiritual dan intelektual warga Muhammadiyah dalam menghasilkan interpretasi simbolik pada arsitektur Masjid At-Tanwir yang mengusung arsitektur ramah lingkungan. Pembahasan meliputi; (1) identifikasi permasalahan pada perencanaan masjid dalam konteks syariah, lingkungan, dan operasional; (2) elaborasi makna tajdid yang terkait dengan proses perencanaan; dan (3) interpretasi simbolik pada bahasa arsitektur dan sistem operasional masjid yang merupakan respon atas permasalahan desain. Hasilnya diwujudkan dalam arsitektur masjid yang mengandung ekspresi desain arsitektur ramah lingkungan yang berkarakter modern dan bernilai kebaruan berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Kata kunci: Arsitektur Masjid, Tajdid Muhammadiyah, Simbolisme Arsitektur, Arsitektur Ramah Lingkungan, Interpretasi makna