PERANCANGAN PENCAHAYAAN SAMPING PADA ARSITEKTUR TROPIS

Jacky Thiodore

Abstract


Arsitektur tropis dideskripsikan sebagai arsitektur yang arah rancangannya meresponi iklim tropis dengan cara mengantisipasi maupun memanfaatkan. Salah satu ciri iklim tropis adalah sinar matahari yang tersedia sepanjang tahun. Sinar matahari memberikan dua konsekuensi untuk ditanggapi oleh arsitektur tropis, yaitu adanya intensitas cahaya yang diperlukan dan radiasi matahari yang diantisipasi. Arsitektur rumah tradisional sering kali dijadikan acuan untuk arsitektur tropis di Indonesia. Rancangan rumah tradisional dengan teritisan panjang dan jendela kecil merespon sinar matahari. Rancangan ini menghasilkan suhu ruang yang nyaman, namun ruang cenderung gelap. Idealnya arsitektur tropis dapat menghasilkan ruang dengan intensitas cahaya yang terang sekaligus suhu ruang yang nyaman. Untuk mempelajari rancangan arsitektur tropis yang ideal ini maka penelitian ini mengkaji Rumah Tangkuban Perahu yang menerapkan rancangan pencahayaan samping. Penelitian dimulai dengan penelitian lapangan, kemudian diperkuat dengan studi menggunakan perangkat lunak Autodesk Ecotect. Ecotect digunakan untuk mensimulasikan dampak rancangan arsitektur terhadap performa bangunan, meliputi intensitas cahaya dan suhu ruang pada objek penelitian. Parameter perancangan pencahayaan samping yang dibahas meliputi detail bukaan, elemen pembayangan dan material bangunan. Parameter ini digunakan untuk mengevaluasi rancangan arsitektur tropis terhadap dua unsur kontradiktif sinar matahari sehingga ruangan dapat mencapai kenyamanan visual dan termal dari pencahayaan alami.

 

Keywords: arsitektur tropis, pencahayaan alami, pencahayaan samping.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.36766/aij.v2i1.75

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

ISSN : 2549-080X

E-ISSN : 2807-4017