KESESUAIAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA GOLONGAN A DALAM MEWADAHI FUNGSI MUSEUM

Stephanie Dharmawan

Abstract


Bangunan cagar budaya golongan A merupakan bangunan konservasi yang memiliki derajat intervensi paling sedikit. Terdapat sejumlah museum di Jakarta yang merupakan hasil konversi dengan tujuan untuk
mempertahankan keberlangsungan hidup bangunan cagar budaya. Hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah kriteria apa yang harus dicapai sebuah bangunan konversi dalam mewadahi fungsi museum dan bagaimana bangunan cagar budaya golongan A dapat memenuhi kriteria tersebut. Penelitian dilakukan dengan menganalisis Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Standar–standar tersebut meliputi kondisi lingkungan, kondisi fisik, sistem tata udara, sistem pencahayaan, sistem keamanan, sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta organisasi ruang bangunan museum.

Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah Museum Perumusan Naskah Proklamasi memenuhi sebagian besar kriteria sebagai bangunan museum. Kriteria yang terpenuhi ialah kondisi lingkungan 60% yang
memungkinkan area berkumpul dan petugas kebakaran beroperasi, kondisi konstruksi fisik yang masih baik, bukaan pada bangunan yang menghadap utara-selatan mendukung pertukaran udara, jalur evakuasi sejauh 32m untuk penanggulangan kebakaran dan organisasi ruang terbagi dengan baik antara publik dan service. Kriteria yang perlu ditingkatkan sebagai bangunan museum adalah sistem pencahayaan yang memungkinkan kerusakan barang koleksi dan sistem keamanan kunci dan adanya 5 titik buta untuk menjaga barang koleksi.

 

Keywords: konversi, preservasi, bangunan cagar budaya, fungsi museum


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.36766/aij.v2i1.78

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

ISSN : 2549-080X

E-ISSN : 2807-4017