ANALISIS PENDAPATAN EKOWISATA PINUS SARI DI RPH MANGUNAN BDH KULONPROGO KPH YOGYAKARTA

Gaudens R. P. Tallo, Amandus Jong Tallo, Astin E. Mau, Eldo C. Kemis

Abstract


belum optimal. Hal yang menjadi penyebab adalah kondisi sosial ekonomi masyarakat yaiturendahnya sumber pendapatan yang dikarenakan rusaknya kondisi lahan, danketergantungan masyarakat sekitar hutan akan hasil pertanian dan peternakan dalammemenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Rendahnya pendapatan yang diperolehdari hasil pertanian, mendorong masyarakat untuk melakukan pekerjaan tambahan selainbertani sehingga masyarakat kurang memusatkan perhatian dalam proses pemeliharaantanaman penghijauan. Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, maka perlu dilakukanevaluasi tingkat keberhasilan program penghijauan berdasarkan kondisi sosial ekonomi.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2013 di Desa Turunalu,Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Tujuan penelitian iniyaitu untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program penghijauan dan mengevaluasidukungan kondisi sosial ekonomi terhadap tingkat keberhasilan program penghijauan.Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Jumlah sampelyang diambil sebanyak 25 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan program penghijauan di DesaTurunalu, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende masuk dalam kriteria B dengan klasifikasibaik yang dilihat dari angka persentase tumbuh tanaman 88,81% dan persen tanaman sehat88,54% dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang termasuk kategori tinggi yaitu 84%.

Full Text:

PDF

References


Anonim. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1982 tentang KetentuanKetentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaga Negara RI Nomor 12,

Jakarta.

Anonim. 1991. Penghijauan Lahan Kritis. Majalah Kehutanan Indonesia.

Anonim. 1999. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang KetentuanKetentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaga Negara RI Nomor 12,

Jakarta.

Dergibson, S, (2002). Metode statistika untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta, Indonesia: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Departemen Kehutanan. (1985).

Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi

Tanah. Jakarta, Indonesia: Author.

Gilarso,T, (1992). Pengantar ilmu ekonomi. Yogyakarta, Indoneisa: Penerbit Kanisius.

Hardjosoediro,S. (1997). Partisipasi masyarakat dalam kegiatan kehutanan. Materi Seminar

pada Perbaikan Lingkungan Hidup dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Melalui Usaha Kehutanan di UGM. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM.

Yogyakarta.

http://www.academia.edu/5950941_No._P.60_MenhutII_2009_tentang_Pedoman_Penilaian

_Keberhasilan_Reklamasi_Hutan

Indriyanto. (2008). Pengantar budi daya hutan. Jakarta, Indonesia: Penerbit Bumi Aksara,

Murbyanto. (1992). Desa dan perhutanan sosial. Yogyakarta, Indonesia: Aditya Media,

Neonbeni, S. (2007). Evaluasi pelaksanaan program penghijauan dalam rangka rehabilitasi

lahan kritis dengan pola agroforestri (studi kasus di Desa Makun, Kecamatan Biboki

Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Propinsi NTT)) (Skripsi). INSTIPER, Fakultas

Kehutanan, Yogyakarta, Indonesia.

Pramudiansyah,Y. (2007). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap usaha penghijauan di

hutan rakyat dalam rangka pengawetan tanah dan air (studi kasus di Desa Semamung,

Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa Besar, Propinsi NTB)(Skripsi). INSTIPER,

Fakultas Kehutanan, Yogyakarta, Indonesia.

Prayitno dan Lincoln A, (1987). Petani desa dan kemiskinan. Yogyakarta, Indonesia: BPFE.

Setiawan, A. I. (1993a). Penghijauan dengan tanaman potensial. Jakarta, Indonesia: Swadaya.

Setiawan, A. I. (1995b). Penghijauan lahan kritis. Jakarta, Indonesia: Swadaya.

Soedardjo. (1981). Pengelolaan daerah aliran. Yogyakarta, Indonesia: Yayasan Pembina

Fakultas Kehutanan UGM.

Sulthoni, A. (1981). Perlindungan alam dan pengelolaan margasatwa. Yogyakarta, Indonesia:

Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM.

Tubulau, S. (2006). Peranan faktor sosial ekonomi terhadap pendapatan petani (studi kasus di

lahan agroforestri Desa Watupuda, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi

NTT) (Skripsi). INSTIPER, Fakultas Kehutanan, Yogyakarta, Indonesia.

Wibowo,S. (2006). Rehabilitasi hutan pasca operasi illegal logging. Jakarta, Indonesia;

Penerbit Wana Aksara.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.