ANALISIS PENERAPAN KONSEP RESILIENCE PADA LANSKAP SEMPADAN SUNGAI CILIWUNG
Abstract
Konsep resilience merupakan kemampuan sistem untuk menyerap perubahan dan tahan terhadap gangguan juga untuk beradaptasi terhadap perubahan tanpa kehilangan fungsinya. Penelitian ini menggunakan konsep resilience yang fokus pada penanggulangan bencana alam dimana belum banyak diterapkan di Indonesia, khususnya Jakarta yang selalu mengalami kebanjiran. Hal ini disebabkan oleh wilayah sempadan sungai di Jakarta banyak dijadikan pemukiman liar. Pemukiman liar muncul akibat normalisasai sungai yang berfungsi
sebagai penanggulangan banjir. Padahal ruang terbuka pada sempadan sungai memiliki potensi menjadi ruang publik yang aktraktif dan menjadi faktor pendukung ekonomi yang baik. Selain itu ruang terbuka ini dapat
dijadikan RTH agar Jakarta dapat memenuhi kebutuhan RTH. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menerapkan konsep resilience pada lanskap di sempadan sungai untuk menyelesaikan permasalahan kota Jakarta.Penelitian ini dimulai dengan melihat literatur yang membahas tentang resilience dan juga teori pendukung seperti
adaptabilitas pada lanskap dan preseden lanskap yang beradaptasi terhadap banjir. Penelitian dilakukan pada lanskap di sempadan sungai Ciliwung yang terletak pada Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang. Hasil penelitian menunjukan bahwa lanskap tersebut tidak memiliki desain yang berkonsep pada resilience, melainkan hanya membangun tembok pembatas antara lanskap dengan sungai sebagai solusi penanggulangan banjir. Konsep perancangan yang dilakukan adalah menerapkan teori resilience dan adaptability pada lanskap
dengan mengatur ekologi dan fisik lanskap sebagai penanggulangan terhadap banjir. Ekologi pada lanskap merupakan tanaman yang mampu beradaptasi terhadap banjir dan mengurangi resiko erosi akibat aliran air
sungai. Pengaturan fisik yang dilakukan pada lanskap adalah penggunaan kontur yang berfungsi seperti bendungan ketikda debit air sungai tinggi. Selain berfungsi sebagai penanggulangan terhadap banjir, lanskap menjadi pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar terhadap RTH. Hasil penelitian ini menebutkan lanskap sempadan sungai di Petamburan Tanah Abang, sudah mempunyai ukuran yang besar dan mampu dikembangkan kea rah kebertahanan, namun sangat disayangkan dengan adanya tembok besar mengakibatkan susahnya
koneksi tanah terhadap sungai, hal yang dapat ditingkatkan adalah permainan kontur dari sempadan sungai tersebut.
Keywords: adaptability, lanskap, resilience, sempadan sungai
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36766/aij.v4i1.101
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
ISSN : 2549-080X
E-ISSN : 2807-4017