PENATAAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI PESANGGRAHAN MELALUI ANALISIS SISTEM SIRKULASI SPACE SYNTAX
Abstract
Tingginya tingkat kepadatan penduduk dan kurangnya lahan untuk tempat tinggal yang terjangkau menyebabkan banyaknya warga Jakarta mendirikan rumahnya di bantaran sungai, yang salah satunya terlihat pada bantaran sungai Pesanggrahan di kelurahan Ulujami. Hal ini mengakibatkan rumah-rumah yang dibangun tanpa perancangan dan padat, sehingga menimbulkan jalur sirkulasi yang kurang efektif. Hal ini
menimbulkan beberapa pertanyaan. Apa saja kriteria sistem sirkulasi permukiman yang baik? Bagaimana penerapan serta fungsi kriteria sistem sirkulasi permukiman pada permukiman di bantaran sungai
Pesanggrahan? Dalam menentukan kriteria sistem sirkulasi permukiman bantaran sungai, digunakan beberapa sumber pustaka dan metode analisis. Sumber yang digunakan berupa SNI Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan untuk menentukan persyaratan permukiman dan ruang jalan, serta Peraturan Pemerintah tentang Sungai untuk membahas ruang bantaran sungai. Selain itu digunakan metode Space Syntax untuk menganalisis ruang konveks dan menentukan pusat integrasi pada kawasan. Untuk meneliti kriteria ini dilakukan studi penelitian pada bagian dari pusat komune Apt di Perancis, dan perbandingan antara permukiman Bukit Duri sebelum dan sesudah dilaksanakan proses normalisasi sungai Ciliwung. Hasil dari
studi pustaka tersebut menghasilkan beberapa kriteria yang berupa persyaratan lokasi, persyaratan fisik, garis sempadan sungai, penggolongan dan dimensi jalan, elemen jalan, ruang aksial, ruang konveks dan kedalaman.
Keywords: Permukiman bantaran sungai, Ruang sirkulasi, Space syntax
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36766/aij.v2i1.77
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
ISSN : 2549-080X
E-ISSN : 2807-4017